Monday, September 16, 2013

Kemana akhirnya ilmu itu membawa kita ?






Memang seronok apabila dapat peluang untuk belajar ke peringkat yang lebih tinggi.

Ia boleh jadi sebagai suatu kebanggaan kepada diri, ibu bapa dan keluarga. Rasa syukur yang tidak dapat dibayangkan ketika dapat surat tawaran ke peringkat yang lebih tinggi.

Musim adik2 masuk Universiti ni, semester baru sudah bermula. Maka bermulalah azam baru bagi mereka. Kehidupan di universiti, memang menuntut kesungguhan yang luar biasa hebat. Semua perlu dibuat sendiri. Maknanya, ia perlu semangat pengorbanan untuk hidup ditempat orang. Mungkin keluarga di Johor, universitinya pula di Perlis. Mungkin keluarga di Kedah, universiti pula di Selangor. Ada juga tawaran universiti di Johor, keluarga pun di Johor juga hehe. Rezeki masing2.

Alhamdulillah a’la kulli haal.

Macam2 ilmu yang ditawarkan di universiti. Kalau bahasa biasanya orang panggil Kos. Ada kos Sains Komputer, ada kos Kejuruteraan Elektik, ada kos Sains Pembangunan, ada kos Elektrik Perubatan dan banyak kos lain lagi. Tidak kira apa pun ilmu yang kita belajar, termasuk juga ilmu masak2 ke, ilmu buat kuih raya, ilmu buat bangunan, ilmu buat jalan raya. SubhanAllah!.. apa2 saja ilmu, semua dari Allah.

Penting bagi kita menyedari bahawa ilmu2 ini hakikatnya datang dari Allah. Allahlah pemilik ilmu di langit dan di bumi. Allah lah pemilik ilmu didunia dan di akhirat. Tidak boleh tidak, kita memang tidak mampu menafikannya.

Kita sebagai hambaNya seharusnya perlu seimbangkan antara ilmu dunia dan ilmu akhirat.

Ilmu dunia kita belajar sungguh2, hanya kerana nak dapat segulung ijazah, mengapa ilmu akhirat kita ambil endah tak endah?. Seimbangkanlah keduanya. Tarbiyah perlu diseimbangkan dengan belajar. Sibuk kita dengan ilmu dunia, hadir kelas, hadir kuliah hari2 sampai penat kononnya. Buat assignment sampai termimpi2 tapi jika diajak join usrah, join tarbiyah, datang usrah, alasan sebuk dengan assignment?? Adilkah ini ?

Sesuatu yang perlu kita fikirkan.

Sesungguhnya ilmu itu memang boleh membuat duit kepada kita. Apabila kita dah habis belajar nanti, dapat kerja baik, best, seronok. Beli kereta, beli rumah. Kita berhabisan dengan kerja kita. Malam tak tidur, mandi tak sempat, kalau makan pun masih lapar lagi. Pendek kata sibuk memanjang. Kalau kerja jadi arkitek, kita sibuk dengan plan bangunan, lukis sana lukis sini. Kalau kita jadi akauntan, kita sibuk kira akaun company. Kalau kita jurutera, kita sibuk dengan mesin segala. Dapat gaji ribu2. Sampai tak ada masa untuk usrah, tarbiyah ilmu akhirat?!

Bagaimana nanti nak dapatkan rumah disyurga jika kita hanya sibuk dengan ilmu dunia?
Akhirat kita bagaimana sahabatku?

Perlu difahami sejauh mana ilmu itu boleh mendekatkan kita kepada Allah.
Kerana apa?
Kerana, jika kita kejar akhirat, dunia ikut sama. Jika kita kejar dunia sahaja, akhirat say good bye bye bye.

Maka, perlu kita dekatkan diri kita dengan majlis2 ilmu. Dekatkan diri dengan program usrah tarbiyah. Kita tidak rugi walau sedikit, malah kita semakin menjadi orang yang beruntung.

Ingatlah,
Tarbiyyah bukan segala-galanya, tapi tanpa tarbiyyah segala-galanya sia-sia

Semakin berilmunya kita, semakin kita dekat pada Allah.
Semakin berilmunya kita, semakin kita tidak tinggal solat, malah solat awal waktu.
Semakin berilmunya kita, semakin bersyukurnya kita kepada Allah.
Semakin berilmunya kita, semakin kita sedar kewajipan menutup aurat.
Semakin berilmunya kita, semakin kita rajin datang usrah, join program2 tarbiyah.
Kerana, orang yang berilmu sahaja yang menyakini wahyu Allah (Al Quran) yang akan menjadi petunjuk dan pemimpin bagi manusia ke jalan Allah

“Dan orang- orang yang diberikan ilmu berpendapat bahawa (wahyu) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu itulah  yang benar dan memberi petunjuk (bagi manusia) kepada jalan Allah yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.” [Saba’ 32 : 6]


Sunday, September 15, 2013

Release Your Dua






Asalaamu alaikum,
We ask the Almighty to grant us goodness and acceptance.
I have a habit. And that habit is we ask Allah subhanahu wa ta’ala things. We are all in need. Every single time we are speaking, it’s important to say the dua or the supplication that is in our mind or on our tongues as soon as we have the opportunity to say it. Once it comes to your mind, just utter it; say it. Let the supplication come out, release it because you don’t know when is the time for acceptance. Dua, when we call out to Allah subhanahu wa ta’ala, we all have needs. One wonders sometimes whether it will be given to us exactly as we are asking for it because the Almighty has heard it without a doubt. He knows. And at the same time He responds but whether or not He gives it to us exactly as we want, only He knows. So it is important for us to choose moments that are more blessed and sometimes the minute you think of something you say it. It is something that would be giving preference to the Almighty over everything else.
So if you notice when I speak, a lot of the times I am in the middle of a lecture and what I would do is I would say, “May Allah grant us goodness. May Allah bless us. May Allah cure those who are sick. May Allah have Mercy on those who have passed away. May He grant us a deep understanding.” May He grant us so much so that people actually call me, ‘Deep understanding’ because I am a person who always says May He grant us a deep understanding. Sometimes the understanding is very shallow. And sometimes people think that, “Oh you’re very knowledgeable”, but the truth is we’re not. We have a little bit of knowledge. It is Allah subhanahu wa ta’ala who is the Owner of all Knowledge and our little knowledge compared to what the other true scholars of deen have is absolutely none. So we need to know; let’s swim in the ocean of knowledge and let’s continue learning, continue correcting ourselves and at the same time call out to the Almighty. Ask Him, tell Him at any given time, when you’re walking, driving, when you’re at home, when you’re in the kitchen perhaps cooking, perhaps helping, just say, ‘Ya Allah, bless my child. Ya Allah, bless me. Ya Allah, protect me from evil.’ Think of these things and the minute you think of it, make a dua, say it out. Talk to your Maker. It develops a beautiful link between you and Allah subhanahu wa ta’ala and this is what we want. This is the sweetness. People feel scared but they forget to say, ‘Oh Allah, protect me from fear.’ People feel so much and they forget to ask Allah subhanahu wa ta’ala things. People are worried about poverty and they don’t say, ‘Ya Allah protect us from poverty.’ People look at some others who perhaps are maimed or who do not have organs or who are sick and ill and they forget to say, or they don’t bother to say, ‘Oh Allah..’ At that split moment, ‘Oh Allah grant me cure from sickness. Oh Allah I thank you for what You’ve given me’. These are some of the words that need to be on our mouths; it is the spicing of the words that we really need through the speech that we have.
So this is a piece of advice that I have for you and the reason I say this is through my journey with the Quran, alhamdulillah, I have learned that Allah subhanahu wa ta’ala has the dua, or the supplications of the previous messengers, as well as Muhammad salallahu alayhi wasalaam, as well as some recommended duas where Allah is instructing Muhammad salallahu alayhi wasalaam to say a specific supplication in a specific way. It is all over the Quran.”رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا” [rabbana 'alayka tawwakalna w 'ilayka 'anabna]  ‘Oh My Rabb, this is what I am asking you. Oh My Rabb, grant me offspring. Oh my Rabb, bless me in this way and bless me in that way.’ So why don’t we learn from that? All over our speech we just need to say a few رَبَّنَا (Rabbana’s), meaning may the Almighty grant us this and grant us that, may Allah subhanahu wa ta’ala, may the Merciful, Oh You who is Most Merciful, help us have mercy on us. Open our doors, grant us guidance; so many different duas.
May Allah subhanahu wa ta’ala really open our doors. At the same time, what we need to know is whenever we would like to read the Quran, let’s be respectful, let’s clean ourselves, let’s make sure that we are dressed appropriately and let’s take it seriously
May Allah subhanahu wa ta’ala bless us all once again, wasalaamu alaikum wa rahmatuAllahi wa barakatuh.


Menulis







Sudah lama saya tidak menulis.

Ia mengambil masa yang lama.

Hampir 7 bulan saya tidak jenguk blog saya ni. Hakikatnya saya memang suka menulis. Kadang mood ada, tapi idea nak menulis tak ada. Idea ada, tapi mood untuk menulis tak ada pulak. Kadang kala jika idea datang bertalu2 dan juga mood yang cool pula, maka 1 hari boleh sampai 2 3 artikel ditulis. Tapi jika sebaliknya ia membawa ke angka 7 bulan. Blog tersadai tanpa sentuhan.

Saya mula menulis pada 2008. Pada ketika itu saya mula disapa tarbiyah. Saya merasakan menulis ini juga adalah salah satu cara untuk kita berdakwah kepada masyarakat. Tetapi sebenarnya, dengan cara menulis ini, ia tidak berapa sampai ke hati2 yang ingin didakwahkan. Hakikatnya, kita perlu bersemuka dengan masyarakat diluar untuk menyampaikan Islam itu sendiri.

Teringat saya ketika saya hadir ke satu kursus kewartawanan. Speakernya adalah seorang wartawan veteran yang agak terkenal di Malaysia. Beliau berkata;

“Orang yang pandai menulis, tidak semestinya pandai bercakap apabila diminta bercakap dan begitulah sebaliknya. Orang yang pandai bercakap, mungkin ia tidak pandai menulis”

Ya. Mungkin betul.

Saya juga tidak pandai menulis dan juga tidak pandai bercakap. Tetapi oleh kerana kehendak yang kuat untuk menyampaikan Islam itu membuatkan saya paksa diri saya untuk pandai bercakap.

Menulis ini adalah saja2, hobilah orang kata kononnya. Hakikatnya menulis juga dakwah. Menyampai sesuatu kepada manusia. Ia terpulang kepada penulis tersebut. Sama ada apa yang ditulis itu mendatangkan pahala atau ia mendatangkan dosa.

Dakwah itu perlu disampaikan hati ke hati. Ia lebih indah jika boleh bersemuka. Ia sebenarnya tidak cukup hanya dakwah di medan maya. Facebook, Twitter?. Dakwah akan teruji jika kita boleh bersama berada didalam usrah, halaqah. Bersama mengajak manusia dekat pada Allah. Berusaha mengajak manusia memahami apa yang sepatut kita lakukan sebagai khalifah dibumiNya.

Jika 7 bulan blog tidak diupdate, ia tidak memberikan apa2 kesan. Tetapi janganlah ditinggalkan dakwah yang sebenar. Iaitu dakwah mata bertemu mata bersama masyarakat. Kerana cara dakwah inilah yang dilakukan oleh Rasulullah saw.

Saya akan kembali menulis insyaAllah. Tidak mungkin akan meninggalkan medan maya ini kerana ia juga mempunyai potensi untuk menyampaikan dakwah. Walau mungkin tidak ramai yang baca, tapi saya mencuba untuk menyampaikannya walau hanya dimedan maya. Yang pasti, saya berharap sahabat2 pembaca tidak meninggalkan dakwah sebenar. Dan juga untuk saya. Mohon doakan saya masih diatas jalan ini.

Siapa yang berminat untuk sama berusrah dimedan sebenar. Boleh contact saya :)

Muslimah sahaja.

Kami mohon ampun Ya Allah.



Saturday, September 14, 2013

Couple Islamik katanya






Ia sungguh menjengkelkan.
Sungguh mengkecewakan.

Bagaimana mungkin seorang yang mengaku pejuang Islam boleh terjebak didalam perlakuan ini?

Cinta anta anti?

Sedih, kecewa, meluat..

Saya perhatikan di rantaian Facebook, ramai yang begini. Apa yang menyebabkan kamu berkelakuan sedemikian?. Status cerita pasal pejuangan, pasal jihad Palestin, Syria, Mesir kononnya tetapi ada juga perihal cinta2 lelaki perempuan. Iktilat tidak dijaga. Kalau mungkin kamu sudah bertunang, ia tidak perlu dihebahkan di Facebook. Lupakah kita dengan hadis Nabi Muhammad saw?

Rahsiakan pertunangan dan hebahkanlah perkahwinan" (HR Ahmad)

Orang yang ditarbiah

Jika yang begini adalah orang yang belum disentuh tarbiyah, mungkin kita boleh terima dan menjadi tanggungjawap kita untuk menyedarkan mereka bahawa couple sebelum nikah tidak dibolehkan berdasarkan dalil

“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” [17 : 35]

Tetapi jika yang terlibat dalam perhubungan ini adalah seorang yang berkopiah, berserban, bertudung labuh, berniqab, join usrah! Sungguh ia sangat mengecewakan!.

Jangan jadi fitnah

Orang2 yang tidak disentuh tarbiyah, apabila melihatkan situasi ostaz ostazah couple ni, mereka akan melihat ;

“eh couple tak boleh ke? Tapi ada ostad tu couple, saya nampak kat facebook dia ada ikon ^_^ dengan tunang dia, ada icon <3 dengan tunang dia, tunang dia ostazah, dia boleh tak kan saya tak boleh couple kot?”

“alah ostazah tu pon couple jugak, pakai niqob lagi!”

Tepuk dahi!

Orang yang bawa Islam, mohon jangan jadi fitnah kepada apa yang anda bawa. Sungguh ia memalukan. Tak perlu letak status di Facebook anda Engaged to ????. Sampai masa, sebarkanlah perkahwinanmu nanti.

Lelaki dan perempuan bersendirian, yang ketiga adalah ??

Walau hanya di alam maya, walau kamu jauh tidak berdua2 bersama2 tetapi ingatlah yang ke tiga adalah Syaitan!

Dia akan berusaha menyusahkan kamu.

Kita mengetahui kamu memang seorang yang soleh wahai ostaz
Kita mengetahu kamu memang seorang yang solehah wahai ostazah

Tetapi sedarlah bahawa yang ke 3 (Syaitan) itu jahat!

Dia akan berusaha menyusahkan kamu walau kamu baik macam mana pun, walau kamu soleh macam mana pun. Tipu daya syitan sangat halus. Jaga ikhtilat kamu!

Orang couple Islamik yang tak sah taraf ni tak perlulah buat ikon ^_^, <3 sesama sendiri. Rasa nak muntah!

Sekian :)



Apa yang menyebabkan kamu jauh dari Allah ?





Wahai anak Adam!
Lapangkanlah masa untuk beribadat kepadaKu, nanti Aku akan penuhkan dadamu kekayaan,  dan aku akan menutup kemiskinanmu. Jika engkau tidak melakukan yang demikian, nanti Aku penuhkan tanganmu dengan urusan dan kerja, dan aku tidak menutup kemiskinanmu!
[Riwayat Ahmad]

Ia membuatkan jiwa tersentak, mata berlinang.
Semoga kita dijauhkan menjadi golongan yang lupa pada Allah.

Kita kadang terlalu sibuk dengan dunia sehingga lupa akan kewajipan kita kepada Allah. Bukankah Allah yang memberi rezeki kepada kita?.

Kita sibuk mencari rezeki sehingga lupa akan solat, bukankah solat itu telah diwajibkan keatas kita?
Bukankah Allah saja yang memberi rezeki kepada kita?.

Kita sibuk mencari rezeki sehingga lupa solat awal waktu, malah melengah2kannya pula. Bukankah azan memanggil kita “Marilah menunaikan solat, marilah menuju kejayaan”, tapi kita masih sengaja melambat2kan solat. Tetapi peliknya, apabila kita berdoa, kita berharap semoga Allah makbulkan doa kita dengan cepat??!. Sifat apakah ini?

Bukankah Allah saja yang memberi rezeki kepada kita?.

Kita sibuk dengan assignment dan kerja2 kampus sehingga lupa menghadirkan diri ke dalam usrah, bukankah jika kita melapangkan diri didalam majlis2 ilmu, nescaya Allah akan melapangkan urusanmu?.

"Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu…” [58 : 11]

Bukankah hanya Allah yang memberi rezeki kepada kita?

Kita terlalu leka dengan trend semasa sehingga lupa menutup aurat dengan sempurna. Walhal Allah telah mewajibkanmu untuk menutup aurat. Mengapa kita buat endah dengan larangan Allah?. Bukankah hanya Allah yang memberi rezeki kepada kita?

“.. dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka… “ [24 : 31]

Kembalilah kepada Allah. Laksanakan segala suruhanNya. Kita tidak mahu menjadi golongan yang terugi. Lapangkan masa untuk beribadat kepada Allah. Apa lagi yang kita mahukan selain mendapat redhaNya.

Allah sedang menantimu wahai sahabatku.


Related Posts with Thumbnails